Kumpulan Artikel-Artikel Islami Untuk Kebaikan

Menjadi Manusia Mulia

Bismillahirrahmanirrahiim

Allah menciptakan manusia dan memuliakannya atas makhluk ciptaanNya yang lain.Manusia diciptakan dari unsur bumi berupa tanah sebagai lambang materi, dengan ditiupkan unsur langit berupa ruh sebagai lambang immateri.Manusia dibekali akal, pendengaran, penglihatan dan hati.

Pemuliaan manusia itu ditegaskan Allah dalam firmanNya :" Dan sungguh Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rejeki dari yang baik-baik dan Kami ebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
( QS. Al-Isra : 70 ).
Manusia berdiri tegak, manusia berjalan dengan kedua kaki, tidak merangkak seperti binatang melata.Manusia makan dengan tangan, bukan menjilat dengan lidah atau dengan mulutnya langsung (Tafsir Ibnu Katsir).Dan manusia dibekali dengan akal pikiran, untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang halal dan haram.

Di samping penegasan kemuliaan manusia, Allah juga menjelaskan bahwa manusia mempunyai sifat dasar kelemahan.Penjelasan ini agar manusia menyadarinya dan berusaha untuk bisa mengendalikannya.

Diantara kelemahan dasar manusia adalah
:

Sifat Lupa,manusia dikatakan insan karena memiliki sifat dasar pelupa.Manusia juga memiliki sifat tergesa-gesa, kikir, suka berkeluh kesah, putus asa, kufur, zalim, ingkar dan bodoh.

Allah Subhanahanu Wa Ta'ala berfirman :

" Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa."

( QS. Al- Isra' : 11 ).

" Dan adalah manusia itu sangat kikir."

( QS. Al-Isra' : 100 ).



Di atas adalah sebagian kelemahan manusia yang Allah informasikan dalam Al-Qur'an.

Sifat dasar kelemahan manusia tersebut ada dalam setiap diri manusia, karena menusia memiliki nafsu syahwat dan selagi setan terus menggoda manusia setiap saat.Namun demikian, Allah telah menyiapkan terminal ruhani, stasiun penghapusan dosa, dan upaya terus-menerus agar manusia mampu mengendalikan sifat dasar kelemahan tersebut.

Terminal ruhani dan stasiun penghapusan dosa itu ada yang sifatnya harian, pekanan, bulanan, dan tahunan.Untuk yang tahunan di antaranya adalah Ramadhan.bagi yang diberi keluasan, ada terminal ruhani tahunan yaitu pelaksanaan ibadah haji.Yang sifatnya bulanan di antaranya : shaum sunnah Ayyamul Baidh-shaum purnama 13,14,15 bulan Qamariyah, Shaum pada bulan-bulan tertentu, seperti shaum Arafah, shaum Muharram, dan lain-lain.

Yang sifatnya pekanan berupa shalat Jum'at.Terminal ruhani yang bersifat yang bersifat harian yaitu berupa shalat lima waktu.Bahkan ada terminal ruhani yang sifatnya setiap waktu dan setiap tempat seperti dengan selalu beristighfar minta pengampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Seluruh rangkaian ibadah dalam Islam adalah dalam rangka mengendalikan kekurangan diri, menghapus segala dosa dan kesalahan, memenuhi kepuasan spiritual dan keimanan dan meningkatkan derajat manusia.Meningkatkan derajat itu bahkan bisa melebihi kemuliaan malaikat sekali pun, sebagaimana Ath-Thabari menafsirkan firman Allah:"Dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yg telah kami ciptakan."
( QS.Al-Isra : 70 )

Akan tetapi sebaliknya, jika manusia terkalahkan dengan sifat dasar kelemahan yang ada pada dirinya, ia akan lebih hina dibanding binatang ternak tak berakal sekali pun.Dengan mampu mengendalikan kelemahan dan terus berupaya menjadi manusia memainkan peran yang mulia, maka manusia mampu memainkan peran yang mulia di mata Allah, peran sebagai Khalifatullah Fil Ard.

Menjadi manusia mulia adalah dengan menyeimbangkan unsur materi dan unsur ruhani yang ada pada diri kita, serta dengan usaha mujahadah dalam setiap waktu, momentum dan tempat untuk mampu mengendalikan dan mengalahkan kelemahan diri.

Wallahu 'Alam

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi sesama.

Kami beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan shalawat, salam, dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, keluarga, dan para shahabatnya.

Wassalam...

0 Komentar untuk "Menjadi Manusia Mulia"

Back To Top