Bismillahirrahmanirrahiim
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah mengirim surat kepada penduduk negeri Yaman.Isi surat tersebut sebagai berikut :" Sesungguhnya dosa terbesar di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada hari kiamat adalah berbuat syirik kepada Allah, membunuh jiwa yang beriman tanpa hak, lari dari medan pertempuran ketika dua pasukan telah bertemu, bersikap durhaka kepada kedua orang tua, menuduh wanita baik-baik sebagai pelaku zina,mempelajari sihir, memakan riba, dan memakan harta anak yatim ".
( HR. Bukhari, Ibnu Hibban ).
Berikut adalah sebuah cerita akibat seorang anak yang durhaka kepada ibunya.Mudah-mudahan kita bisa mengambil ibrah, pelajaran serta menjadi bahan muhasabah bagi kita semua serta dihindarkan dari yang seperti ini amin...amin...Yaa Rabb.Dan kepada para ibu hendaklah untuk lebih berhati-hati dalam mengucapkan sebuah doa kepada Allah, apalagi bila dalam keadaan yang marah ataupun tidak ridha akan perbuatan anaknya.
Dahulu kala, di negeri Arab tinggallah seorang pemuda bersama ibunya.Pemuda itu dihormati orang banyak.Setiap orang mencintainya karena kebaikan dan amalnya. Ilmunya yang semakin tinggi menambah harum namanya.Ibunya sangat bangga mempunyai anak yang dihormati oleh setiap orang.
Pada suatu hari, pemuda yang sangat dicintai ibunya itu meminta izin untuk pergi ke Mekah.Ia ingin menimba ilmu di sana.Sang ibu merasa keberatan dengan keinginan anaknya.Ia takut kesepian melanda kehidupannya nanti.Apalagi sang anaknya itu akan bermukim di sana beberapa tahun.
Pada suatu malam, sang ibu memanggil anaknya : " Anakku !"Pemuda itu menghampiri ibunya.Ditatap lekat-lekat mata buah hatinya itu sambil berkata : " Engkau adalah mutiara hatiku.Ibu sangat tersiksa bila engkau pergi ke mekah.Ibu sudah tua maka sangat berat sekali jika harus berpisah dengan engkau.Batalkan niatmu, Nak !"
Tekad pemuda itu sudah bulat dan tak dapat di bendung lagi.Pemuda itu tetap berangkat menuntut ilmu ke Mekah.Permintaan ibunya tak dapat dapat menghalangi kepergiannya.Sang ibu ditinggal sendirian di rumah dengan deraian air mata.Hainya sangat sakit sekali kalau mengingatkan anaknya yang tak memerdulikan permintaannya itu.
" Ya, Allah ", rintih ibunya." Sesungguhnya anakku telah membakar hati hamba dengan kepergiannya.Turunkanlah siksa kepada anakku, Ya Allah !" Begitu mendalam rasa sedih dan sakit hati sang ibu hingga hampir setiap malam berdoa demikian.Pemuda itu telah tiba di Mekah.Dia mencari ilmu dan beribadah dengan giat.Pada suatu malam, terjadilah satu musibah menimpa dirinya.
Waktu itu, ada seorang pencuri masuk ke rumah seorang saudagar kaya.Malang bagi pencuri karena perbuatannya diketahui oleh si empunya rumah.Pencuri itu lalu lari menyelamatkan diri.Sayang jejaknya telah diketahui oleh tuan rumah..
" Ah, celaka.Mereka bisa saja menangkapku.Aku harus mencari cara untuk melarikan diri ".Batin si pencuri. " Biarlah aku masuk ke masjid, mungkin aku dapat menyelamatkan diri ". Di dalam masjid si pencuri melihat seseorang yang sedang duduk berdzikir.Dengan licik dia berteriak-teriak dan tangannya menunjuk-nunjuk pemuda yang sedang berdzikir itu, " Pencuri ! Pencuri ! Pencuri !".
Saudagar kaya bersama orang-orang yang mengejar pencuri langsung menangkap pemuda yang disebut-sebut sebagai pencuri tersebut.Kemudian pemuda itu dibawa menghadap kepada Raja untuk diadili.malang bagi pemuda itu karena raja memberi hukuman kepadanya dengan memotong tangannya, kakinya, dan mencungkil kedua matanya.Setelah itu raja memerintahkan kepada hulu balangnya untuk mengarak pencuri itu di hadapan umum agar menjadi pelajaran bagi yang alin.
" Inilah akibat kalau mencoba mencuri dari orang !" teriak pegawai raja di sepanjang jalan.Pemuda itu berkata : " Janganlah engkau berkata demikian.Berkatalah seperti ini, :Inilah balasannya kalau seseorang durhaka kepada ibunya. Katakanlah begitu !"
Orang-orang menjadi heran dengan perkataan pemuda itu.Mereka bertanya-tanya apakah ucapan pemuda itu benar atau hanyalah gurauan saja.Raja pun kembali menyelidiki kasus pencurian itu.Kali ini terbukti jika pemuda itu tidak bersalah.Raja pun membebaskannya dan meminta para hulu balangnya untuk mengantarkannya kepada ibunya.
Ketika sampai di rumah, maka hulu balang raja meletakkannya di muka rumahnya.Keadaannya yang telah cacat menyebabkan tidak dapat berbuat apa-apa kecuali hanya memanggil-manggil ibunya dari luar.
Dari dalam rumah dia mendengar ibunya sedang berdoa : " Ya Allah, apabila telah kau jatuhkan siksaan kepada anakku, kembalikanlah dia ke rumah ini agar hamba dapat melihatnya ".Doa ini di ucapkan oleh ibunya berulang-ulang.Sang pemuda itu pun berpura-pura menjadi pengemis, " Ya Tuan, berilah hamba sedekah "." Datanglah ke sini mendekat pada pintu,' terdengar suara dari dalam." Bagaimana saya dapat mendekat, sementara saya tidak punya kaki ", Jawab pemuda itu.
" Kalau begitu ulurkan saja tanganmu,' pinta sang ibu dari dalam. " Tuan, maafkan hamba karena hamba tak punya tangan.Tangan hamba telah dipotong". "Jika demikian bagaimana aku dapat memberimu sedekah, sementara aku bukanlah muhrimmu ?".Janganlah tuan khawatir, sebab kedua mata hamba telah buta," jawab pemuda itu.
Ibunya yang belum mengetahui jika pengemis itu sebenarnya adalah anaknya sendiri.Ia pergi keluar dengan membawa sepotong roti.Ketika roti itu hendak diberikannya, tiba-tiba pengemis itu merebahkan dirinya di pangkuan sang ibu sambil menangis.
" Ibu, maafkan aku, Bu ! Aku bukanlah seorang pengemis.Aku adalah anakmu sendiri.Aku telah mengalami nasib seperti ini.Ibu, aku merasa berdosa sekali kepada ibu.Maafkanlah aku, Ibu "Pemuda itu menangis tersedu-sedu.
Ibunya kaget bukan kepalang.Setelah mengetahui akibat dari doanya yang buruk kepada anaknya, dia pun kembali mengangkat tangannya dan memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala : " Ya Allah, saksikanlah bahwa semua kesalahan anakku telah hamba maafkan.Ya Allah, sungguh mengerikan siksaan yang menimpa anak hamba ini.Hamba tak sampai hati melihat anak hamba yang cacat sedemikian rupa. Ya Allah, akhirilah hidup hamba ini bersama-sama dengan anak hamba sehingga kami tidak menanggung malu lagi ".Doanya dikabulkan oleh Allah, ia dan anaknya mati bersama-sama.
HIKMAH :
Demikianlah nasib anak yang tidak menaati orang tua dan menyakiti hatinya.Berhati-hatilah dalam berdoa.Meski hati tersakiti, seorang ibu sebaiknya mampu menjaga lisannya dari mengharapkan keburukan untuk anaknya.Hendaknya seorang ibu mendukung keinginan baik anaknya, selama tidak menyimpang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.Apalagi hal mulia menuntut ilmu agama.
Semoga bermanfaat.Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi para sesama.
Kami beristighfar kepada Allah.Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga dan para shahabatnya, serta seluruh pengikut beliau.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaa hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika...
Wassalam...
0 Komentar untuk "Kisah Doa Ibu Yang Mencelakakan Anaknya"