Kumpulan Artikel-Artikel Islami Untuk Kebaikan

Memaafkan Kesalahan Teman

Bismillahirrahmanirrahiim

" Jadilah kamu pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh "
( QS. Al-A'raf : 199 )

Terkadang dalam perjalanan pertemanan kita seringkali timbul perselisihan, salah paham dan lain sebagainya.Dan sangat tidak pantas menjauhi satu atau dua kebiasaan buruk yang tidak bisa kita terima, sementara selebihnya baik.Dalam konteks ini, satu atau dua kesalahan masih dapat dimaafkan, dan kesempurnaan adalah tingkatan yang sulit dicapai.
Al-Kindi, seorang filosof muslim terkenal, pernah mengatakan : "Bagaimana bisa Anda mengharapkan satu moralitas tertentu dari teman Anda, sementara ia terdiri dari empat tabiat jiwa saja yang merupakan bagian paling dekat dengan (setiap) manusia dan merupakan pusat kendali untuk memilih dan berkehendak, tidak bisa memberikan kendalinya itu kepada orang yang memilikinya untuk melakukan semua kehendak.Apalagi dengan jiwa orang lain ?"

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

" Demikianlah keadaanmu dulu, lalu Allah menganugerahkan nikmatNya atas kamu ".
( QS. An-Nisa : 39 ).

" Maka, janganlah kamu mengatakan dirimu suci.Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa ".
( QS. An-Najm : 32 ).

Cukuplah untuk menerima bagian terbesar dari tabiat saudara kita.
Abu Darda' mengatakan : "Mencela teman itu lebih baik daripada harus kehilangan dirinya.Siapa orangnya yang bisa mendapatkan segalanya pada diri saudaranya ?"
Seorang bijak bestari mengatakan : " Adanya tuntutan terhadap keadilan adalah jarangnya keadilan ".
Yang lain mengatakan : "Kita saja tidak bisa menerima diri kita sendiri, lalu bagaimana bisa kita menerima orang lain ".

Janganlah hanya karena satu aib tersembunyi atau dosa kecil yang sebenarnya bisa ditutupi oleh kebaikannya yang lebih banyak, kita menjadi jauh dari seseorang yang pernah kita puji latar belakangnya, yang pernah kita terima kehidupannya, yang pernah kita ketahui kemuliaannya, dan yang pernah kita ketahui kemampuan berfikirnya.

Karena kita tidak akan mendapatkan seorang pun yang sopan tanpa satu aib atau dosa.Coba kita posisikan dalam posisinya, tidakkah kita terpaksa harus melihatnya ridha dan tidak melihatnya dengan kaca mata hawa nafsu.
Ketika kita menempatkan diri dalam posisinya dan menilainya, maka akan ada sesuatu yang bisa membantu mendapatkan apa yang kita inginkan.

Adanya kekurangan pada diri teman kita membuat kita menjauhi dan berburuk sangka kepadanya.Padahal, kita tidak melihat sendiri dia melakukan penyimpangan dan kemungkaran itu.Hendaklah semua kekurangan itu dialihkan ke dalam jiwa yang lapang dan damai.Sebab, orang terkadang lalai untuk memperhatikan jiwanya, bagian paling dekat dengan dirinya itu.

Dikatakan dalam butir-butir hikmah : "Jangan rusak hubunganmu dengan seorang teman oleh prasangka buruk, padahal sebelumnya engkau yakin akan kebaikannya."

Pesan Ja'far ibn Muhammad kepada anaknya : "Wahai anakku, siapa di antara teman-temanmu yang marah kepadamu sebanyak tiga kali, yang dikatakannya adalah kebenaran, maka jadikanlah ia teman."

Al-Hasan ibn Wahab pernah berkata : "Diantara hak-hak mencintai adalah memberi maaf terhadap kesalahan teman, dan menutup mata atas kekurangannya.Itu pun jika ada."

Diriwayatkan dari Ali ibn Abi Thalib r.a tentang firman Allah : "Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik."
( QS. Al-Hijr : " 85 ).
Menurut Ali, maksud ayat tersebut di atas adalah ridha dengan tanpa mencela.

" Seandainya tidak karena karunia Allah dan rahmatNya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih ( dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya ."
( QS. An-Nur : 21 ).

Kita menginginkan orang yang bersih yang tak ada aib di dalamnya, apakah ada kayu yang wangi semerbak tanpa mengeluarkan asap ?

" Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci,Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa ".
QS. An-Najm : 32 ).

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan kepada sesama.

Kami beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.Semoga Allah melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,keluarga dan para shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaa hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika...

Wassalam...

Tag : Adab, Muhasabah
0 Komentar untuk "Memaafkan Kesalahan Teman"

Back To Top