Bismillahirrahmanirrahiim
Firman Allah : "Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik..."
( QS. An-Nahl (16) : 125 ).
Bahwa sesungguhnya jalan hidayah telah terbuka pintu-pintunya.Oleh karena itu, marilah kita kembali kepada Allah Yang Maha Esa.Sesungguhnya di pundak kita semua sebagai kaum mukminin terpikul kewajiban untuk menghadapi manusia yang merupakan objek kedua dalam etika dakwah.
Salah satu kewajiban kita adalah berbelas kasihan kepada manusia dan menyayangi mereka.Mengapa kita masih tetap berada di masjid kita, sedangkan banyak saudara kita yang lain membinasakan dirinya? Mengapa kita tinggal diam, sedangkan kedurhakaan telah mewabah dan menyebar ke mana-mana? Tidakkah kita merasa takut bila pengaruhnya datang menimpa kita, sedang kita berada di dalam rumah masing-masing.Naudzu'billah...
Sikap lembut dalam menyampaikan kebenaran lagi diutarakan dengan kasih sayang,bukan dengan menuding orang-orang yang melakukan kedurhakaan, merupakan salah satu penyebab meresapnya hidayah ke dalam hati mereka.Hanya dengan cara inilah, mereka dapat dibawa ke jalan kebaikan.
Berikut ini ada sebuah cerita dari Dr. 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni.Beliau mendengarnya langsung kisah berikut dari temannya seorang da'i yang berhasil.Semoga Allah mencerahkan kalbu dan pandangan hatinya serta memberinya hikmah.
Ia menceritakan bahwa dahulu di kota tempat tinggalnya terdapat seorang penjahat kawakan.Dia adalah pengedar narkoba, buron para polisi, tetapi sangat licin dan selalu lolos.Pernah terjadi tembak-menembak antara polisi dan dia, karena dia bersenjata, sehingga polisi kerepotan.Dia memutuskan hubungan dengan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya, lupa kepada Allah, dan terjerumus ke dalam lembah kedurhakaan sangat dalam, sehingga orang-orang tidak mampu menyadarkannya.
Ia berkata : " Selanjutnya,timbullah dalam pikiranku suatu rencana untuk menuntunnya ke jalan hidayah.Mudah-mudaan Allah memberinya petunjuk melaluiku.Untuk itu, aku bangun di penghujung malam,lalu kupanjatkan doa kepada Allah semoga Dia menjadikan petunjukNya dengan malaluiku.Aku pun puasa sehari sebelum pergi ke rumahnya.Mudah-mudahan Allah menjadikan upayaku ini termasuk amal shalih yang mendekatkan diriku kepadaNya.
Sebelum aku berangkat menemuinya, terlebih dahulu aku mempersiapkan hadiah yang terbaik guna memikat hatinya dan menundukkan jiwanya sebagaimana yang biasa Rasulullah Muhammad Shalllallahu 'Alaihi Wasallam dan para pengikutnya lakukan.Aku berangkat menuju rumahnya dengan membawa hadiah itu dan begitu aku melihatnya langsung kuucapkan salam kepadanya dan kuucapkan kepadanya : " Aku menyukaimu karena Allah dan kulihat ada tanda-tanda kebaikan pada dirimu ."
Sebenarnya tidak ada satupun tanda kebaikan pun pada dirinya karena wajahnya sama dengan tengkuknya, kelihatan gelap daripada malam yang pekat.Aku katakan demikian sebagai cara untuk memikat hatinya, yaitu dengan menggunakan sihir yang halal.
Sihir itu memang ada yang halal dan ada yang haram.Adapun sihir yang halal adalah seperti "senyuman kita" di hadapan orang lain.Kita peluk orang-orang yang durhaka untuk menuntun mereka ke jalan menuju surga, agar mereka menjadi nilai tambah bagi neraca amal kebaikan kita.
Memang mengeluarkan kata-kata yang kasar itu mudah,mengernyitkan dahi tidak sulit,menggunakan pentungan gampang, dan memakai cambuk adalah mudah.Akan tetapi, cara ini tidak membangun, membuat liar dan tidak menjinakkan, serta akan mendapatkan reaksi keras, bukan penyelesaian yang lembut dan positif.Dalam sebuah pepatah dikatakan bahwa barang siapa yang tidak bersikap lembut, niscaya akan dijauhkan dari semua kebaikan.
Dalam sebuah hadist disebutkan : " Tidaklah sekali-kali sikap lembut dilakukan terhadap sesuatu, melainkan akan menghiasinya ; dan tidaklah sekali-kali ia dicabut dari sesuatu, melainkan akan memperburuknya."
( HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud ).
Dalam hadist lain disebutkan : " Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi menyukai kelebutan dalam semua urusan ".
( HR. Bukhari, Muslim, Ahmad ).
Selanjutnya orang tersebut memandang ke arahku dan bertanya : " Apakah anda mengenal saya ?".Aku jawab : " Tidak, tetapi aku pernah melihatmu dalam beberapa pertemuan, maka terimalah hadiah dariku ini ".Dan dia pun menerimanya.Setelah itu aku tidak mengeluarkan sepatah kata pun dan pulang kerumahku.Dalam hatiku aku berkata : " Alhamdulillah, aku telah berhasil dalam langkah pertamaku ".
Selang beberapa hari kemudian, aku datang kepadanya dan kukatakan : " Aku minta kepada Anda dengan nama Allah sudilah Anda berkunjung ke rumahku, karena sesungguhnya aku suka kepada Anda ".Dia menjawab : "Aku akan datang ke rumah anda ".Aku pun menentukan suatu waktu yang tidak ada padanya selain aku dan dia.Setelah tiba waktu itu, ia datang menemuiku dan aku pun menjamunya makan siang bersama di dalam rumahku.
Demi Allah, aku tidak mengucapkan kepadanya suatu kata pun yang mengandung ajakan.Setelah makan siang pun ia pamit kepadaku untuk pulang dan aku berkata lagi kepada diriku : " Ini keberhasilan langkah kedua.Pada kali yang ketiganya aku berkata kepadanya : " Aku ada keperluan di kampung sebelah dan aku ingin agar Anda mememaniku !" Dia setuju dan ikut naik ke dalam kendaraanku.
Setelah ia menyatakan kesediaannya untuk ikut menemaniku, aku beribtihal memuji Allah dengan air mata yang berlinang seraya berdoa kepada Allah semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugerahkan ketulusan pada diriku dan menjadikan lisanku lancar untuk mengemukakan kebenaran...
Selama dalam perjalanan lisanku mulai berbicara dan datanglah ilham dari Allah kepadaku.Aku sendiri merasa heran bagaimana aku dapat mengeluarkan kata-kata yang begitu menyentuh hatinya.Kulihat lelaki itu mengucurkan air matanya mendengar kata-kataku.Ternyata Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghidupkan fitrahnya dan menjadikannya bergerak sensitif dengan penuh semangat dalam kalbunya.Kalimah Laa ilaaha Illallah pun hidup dalam jiwanya.
Aku katakan kepadanya : " Sebenarnya aku ingin menghindarkanmu dari neraka dan aku ingin menuntunmu ke jalan menuju surga ". Pengertian ini aku ungkapkan kepadanya dalam pembicaraan yang lama dan waktu yang tidak sedikit.
Selanjutnya,dia berkata : " Ulurkanlah tanganmu !" Aku pun mengulurkan tanganku menjabat tangannya.Ia berkata : " Aku bersaksi kepada Allah, para malaikatNya,dan malaikat-malaikat pemikul 'Arsy-Nya, dan aku bersaksi kepadamu bahwa sesungguhnya aku sekarang bertobat kepada Allah dan aku memohon kepadamu dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan, selain Dia, sudilah sebelum fajar engkau datang menyamperku untuk membawaku ikut serta ke masjid ".
Sesudah itu aku pulang.Singkatnya, setelah selang beberapa hari dia shalat di masjid bersamaku dan mulai mendatangi kedua orang tuanya yang keduanya sudah lanjut usia.Sebelum itu dia menjauh dari keduanya selama beberapa tahun dan tidak mengunjunginya.
Dia masuk menemui mereka, sedang tanda kebaikan tergambarkan melalui roman mukanya yang sekarang terlihat seakan-akan bercahaya.Mereka pun bertanya dengan nada heran : " Benarkah ini kamu ?"Ia menjawab : " Benar, ini saya !" selanjutnya, ia mencium tangan dan kepala kedua orang tuanya, maka dengan spontan mereka menagis gembira sehingga rumahnya dipenuhi dengan nuansa kegembiraan.Mendadak kegembiraan merasup dalam diriku, sehingga saking gembiranya aku tidak dapat menahan air mataku ".
Wahai saudara-saudaraku kaum muslim, seyogyanya seperti itulah tindakan yang dilakukan.Inilah cara yang pernah dugunakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yaitu cara yang ampuh lagi menakjubkan untuk menyentuh hati manusia.Cara ini dapat membalikkan musuh bebuyutan menjadi teman yang setia, sehingga mereka yang diserunya menjadi shahabat-shahabat pilihan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Semoga bermanfaat.Marilah kita untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan bagi para sesama.
Kami beristighfar kepada Allah.Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga dan para shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaa hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika...
Wassalam...
0 Komentar untuk "Mengajak Kebaikan Dengan Hikmah"